Berita

oleh : A.H. Rifai

Bulan Ramadhan 1440 H, memberikan tambahan ilmu tersendiri dan lebih melegakan. Ramadhan seperti sebuah kompetisi yang dapat dijelaskan secara mudah, yang terbagi menjadi 3 babak :

1. Babak penyisihan, banyak peserta yang menjalani puasa. Setan masih jauh puasa terasa enteng nyaman dan baik- baik saja.

2.  Babak semi final, peserta mulai berguguran yang memiliki niat, berlatih dengan disiplin mampu melewati babak ini. Setan mulai mendekat ada di sekeliling kita, di swalayan, pertokoan maupun mall.

3. Babak final, yang terbaik dan konsisten yang akan menang dalam kompetisi ini walaupun setan sudah berada dalam rumah kita berupa kesibukan untuk persiapan lebaran/hari raya tanpa pola sederhana.

Sabda Rasullallah : "Ramadhan di bagi menjadi tiga, sepuluh hari pertama adalah rahmat, sepuluh hari kedua adalah maghfiroh, dan sepuluh hari terakhir adalah pengampunan dosa". Maka sudah selayaknya yang memenangi kompetisi mendapatkan piala yang bernama Lailatul Qodar.

Puasa menjadikan pribadi muslim bukan sebagai ujian melainkan bulan yang penuh rahmat, maghfiroh, dan ampunan.

Berharap  Ampunan

Ada cahaya Ramadhan untuk berbagi rasa, rejeki, dan menjaga silaturrahmi.  Ibadah puasa merupakan ibadah rahasia yang  tidak tampak langsung/ yang tidak diketahui oleh orang lain. Sisi pengorbanan bagi yang puasa kadang tidak nyata untuk orang lain tapi cukup nyata di hati bagi yang berpuasa. Orang yang berpuasa mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT, seperti buah kelapa yang penuh pengorbanan ketika diambil dari pohonnya dipancal, setelah jatuh diambil dengan cara dibacuk, dislumbat dengan benda yg runcing, ditutuki/kentong-kentong, di kepruk/ pukul agar pecah, dijugil buah kelapanya, diparut, diperes, di godog/rebus untuk menjadi santan, kemudian dimasukkan pisang ke dalam rebusan santan. Namanya bukan kolak santan tapi berubah menjadi kolak pisang.Inilah kebaikan, siapkan amal kita sedini dan sebaik mungkin sebab jagung yang ditanam dimusim kemarau, bila hujan akan tumbuh. Tengadahkan tangan disaat duka sebab bahagia sudah menunggu di depan kita. Cepat mengejar siapa, pelan menunggu siapa. Senantiasa optimis, penuh harap pada yang Maha Kaya pemilik hidup Allah SWT.

Pada pribadi muslim ditanamkan sifat dan sikap yang kuat yaitu pribadi yang ketika diuji bersabar dan ketika berpunya berbagi. Kehidupan adalah proses/ marangkai hati seperti spora jamur Rhizopus yang akan tumbuh membentuk benang-benang (hifa) berwarna putih. Hifa-hifa tersebut akan mengikat biji-biji kedelai menjadi satu kesatuan yang padat. Jadilah tempe, berproses secara pasti dan memberi manfaat bagi manusia. Dengan menelaah kejadian ini mampu memberi pelajaran bagi kehidupan kita. Menjalin hubungan dengan manusia bersinergi  menjalin hubungan dengan Allah SWT.